Pengemis dan Pengamen
Sekarang-sekarang ini mencari pekerjaan memang sangat sulit, hanya
orang-orang yang memiliki skill yang bagus yang mudah untuk mendapatkan
pekerjaan. Terutama di daerah Ibukota Jakarta. Padatnya jumlah penduduk di
Jakarta banyak orang-orang yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Karena
sulitnya persaingan untuk masuk dunia kerja sebagian orang ada yang menjadi
seorang pengemis atau pengamen. Bagi para penduduk di Jakarta mereka tidak
asing lagi dengan seorang pengemis atau pengamen karena setiap hari mereka
dapat bertemu dengan pengemis atau pengamen.
Pengemis
dapat diartikan sebagai meminta kepada orang lain. Sebenarnya pekerjaan sebagai
pengemis dapat di bilang kerja yang tidak halal. Banyak kita jumpai para pengemis
yang memiliki fisik sehat dan mampu untuk bekerja, namun mereka hanya malas dan
tidak mau berusaha untuk mencari pekerjaan yang layak selain menjadi
pengemis. Bahkan ada juga anak kecil yang sudah menjadi seorang pengemis.
Biasanya anak kecil yang bekerja sebagai pengemis karena untuk membantu orang
tuanya. Mereka melakukan pekerjaan itu karena faktor kehidupan perekonomian
yang kurang mampu dari keluarga mereka. Sebenarnya ini sangat tidak adil karena
anak dibawah umur tidak diperbolehkan untuk bekerja, seharusnya mereka
meneruskan bangku sekolah agar kelak akan mendapatkan kehidupan yang lebih
baik.
Selain
pengemis kita juga sering menjumpai seorang pengamen. Pengamen adalah orang
yang bernyanyi di tempat umum, angkutan umum, dll. Pengamen dapat dikatakan
menjual suara dengan cara bernyanyi. Saya termasuk sebagai pengguna angkutan
umum, setiap saya mau pergi ke kampus atau ke manapun saya sering menggunakan
jasa angkutan umum. Ketika saya berada di angkutan umum, sering saya temui
seorang pengamen, bahkan terkadang bisa sampai lebih dari 3 kali pengamen
keluar-masuk di angkutan umum. Beberapa kali saya menemui seorang pengamen yang
berbuat tidak sopan, ketika mereka meminta uang setelah bernyanyi mereka sering
memaksa kepada penumpang untuk memberikannya uang. Dan apabila ada penumpang
yang tidak memberikan mereka uang, mereka sering menjadi marah-marah bahkan
terkadang mereka mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan. Perbuatan seperti ini
sangat tidak terpuji karena tidak seharusnya mereka melakukan perbuatan yang
menyakitkan orang lain. Apabila mereka ingin menjadi pengamen, sebaiknya mereka
bernyanyi dengan baik dan sopan sehingga para penumpang yang ada di angkutan
umum dapat menikmatinya.
Keterkaitan dalam pengangguran didalam
perekonomian Indonesia
Pengangguran atau tuna karya adalaha istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini, apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat.
Berikut ini adalah beberapa penyebab yang menyebabkan
menjamurnya para penganggur di Indonesia.
·
Penduduk yang relatif banyak. Semakin banyaknya jumlah penduduk di
Indonesia, tentunya membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan social.
Kepadatan penduduk ini juga akan berdampak pada pertambahan jumlah
pengangguran.
·
Pendidikan dan keterampilan yang rendah. Syarat seseorang
untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tentunya harus dimodali dengan
pendidikan dan keterampilan yang bagus. Kalau tidak, jangan harap kita bisa
dapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu banyaknya lulusan-lulusan
SMP, SMA maupun perguruan tinggi lainnya di tiap tahunnya, hanya yang berbibit
unggullah yang kelak akan menghiasi dunia pekerjaan.
·
Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja.
Sama halnya dengan poin kedua, ketidakterpenuhinya persyaratan yang diminta
dunia kerja seperti pendidikan dan keterampilan yang bagus hanya akan menambahi
jumlah pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja
yang tidak sesuai dengan pasar kerja.
·
Terbatasnya lapangan kerja yang ada. Laju pertumbuhan
penduduk yang tinggi dan lulusan yang banyak sekali tiap tahunnya sayangnya
tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang disediakan. Hal ini
menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
·
Teknologi yang semakin modern. Di era globalisasi ini, teknologi
sudah sulit dijauhkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kehadirannya begitu
penting. Suatu pekerjaan akan lebih cepat selesai, akurat, dan efisien dengan
menggunakan teknologi. Biaya yang dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan
dibandingkan dengan menyerap tenaga kerja yang banyak namun tidak efisien dalam
waktu pengerjaan.
·
Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai
kontrak (outsourcing). Perusahaan-perusahaan saat ini lebih
sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka.
Apabila mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan
ataupun dana pension kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun
dengan sistem pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya
ketika butuh atau sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah
proyek tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan
tidak perlu membuang biaya besar. Namun sistem ini membuat munculnya
pengangguran
· Adanya
pemutusan kerja dari perusahaan biasanya disebabkan antara lain;
perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi
atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi;
hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Bisa juga dikarenakan
perusahaan yang bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet atau tidak mampu
mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang
melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis
moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan
oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya
mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada
semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan
yang kotor(tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya
dekadensi(kemerosotan moral). Sehingga erat sekali hubungan antara
penganggursan dengan bagaimana keadaan perekonomian suatu Negara.
·
Pemulangan TKI ke Indonesia. TKI yang bermasalah di luar negeri
sehingga harus di deportasi ke daerah asalnya tentunya hanya akan menambah
daftar panjang para penganggur di Indonesia. Padahal sebenarnya diharapkan TKI
tersebut dapat membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini
dan menambah devisa Negara.
·
Penyediaan dan pemanfaat tenaga kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah
angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut
dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain,
bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah
dapipada pendapatan potensial (yang seharusnya)> oleh karena itu, kemakmuran
yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
·
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sector pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan
kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun.
Dengan demikian pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.Jika
penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintaha pun akan
berkutang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
·
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.Adanya pengangguran akan
menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan
terhadap barang-barang produksi akan berkuran. Keadaan demikian
tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau
pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga
pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Pengangguran dapat dihambat pertumbuhannya dengan
melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
·
Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya bisa diwujudkan dengan
memberdayakan sektor informal padat karya, home industry.
·
Menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Diharapkan dengan demikian para lulusan
sekolah ataupun perguruan tinggi tidak hanya memiliki tujuan sebagai pegawai
saja, namun lebih baik apabila mereka membuat usaha-usaha yang dapat menyerap
tenaga kerja sehingga dengan demikian membantu pemerintah dalam mengatasi
jumlah pengangguran yang kian banyak. Dan bisa kita lihat akhir-akhir ini,
sudah banyak sekali lulusan muda berbakat yang sukses melakukan kegiatan usaha.
·
Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan,
dan meningkatkan pendidikan.
·
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan
ke tempat atau sector ekonomi yang kekurangan
Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah
·
Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan
manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta
pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing
di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha
yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang
mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan
pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
·
Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan,
khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan
membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan
kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan
berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik
potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
·
Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur.
Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga
itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat
perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
·
Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak
jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun
Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan
sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan
lapangan kerja.
·
Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya
daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi
keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor
untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan
kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
·
Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha
atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka
kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan
bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat
bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa
pelat baja.
·
Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada
usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja
baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat
ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan
atau peternakan oleh pemerintah.
·
Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu
seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya
diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh
Pemerintah Pusat dan Daerah.
·
Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional
(Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas
pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur
adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
·
Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai
letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan
pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi
kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional
supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah
satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian,
terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah
dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan
apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan
demikian, pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang
terus menunjukkan peningkatan, maka itu menggambarkan bahwa perekonomian negara
atau wilayah tersebut berkembang dengan baik. Namun tentunya dengan jumlah
pengangguran yang terus membengkak akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi
suatu Negara. Dan hal ini tentunya tidak bisa didiamkan terus menerus,
pemerintah harus tanggap dalam menghadapi masalah perekonomian yang paling
kronis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar