Sabtu, 31 Oktober 2015

SUMBER DAYA KONSUMEN & PENGETAHUAN



1. Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu seumber daya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi manusia yangb dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumber daya secara struktur harus bisa dialihkan pada sumber daya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

2. Sumber Daya Sementara
·         Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contohnya: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (Waktu Senggang) Tidur, Perawatan Pribadi, Pulang pergi (Waktu Wajib)
·         Barang Penghematan waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa 
mereka. Contohnya: oven microwave, pemotong rumput, fast food.

3. Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasarkan pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata-skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya- dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme.

4. Kandungan Pengetahuan
Kajian Myke mendefinisikan kandungan pengetahuan sebagai: “jurnal keupayaan sumber tenaga manusia, aset dan pengamalan kepemimpinan, modal teknologi dan maklumat, hubungan kerjasama, harta intelek, stok maklumat serta kebolehan untuk berkongsi pembelajaran dan penggunaan, yang boleh digunakan untuk menjaga kekayaan dan meningkatkan daya saing ekonomi”.

5. Organisasi Pengetahuan
Pengetahuan Konsumen akan Mempengaruhi Keputusan Pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan Konsuemen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yangb terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsimya sebagai konsumen.
1.      Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
2.      Pengetahuan tentang manfaat produk
3.      Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen.

  1.  Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis 
  2.  Manfaat Psikologis, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen stelah mengkonsumsi suatu produk

6. Mengukur Pengetahuan
Cara yang paling nyata dalam mengukur kemampuan pengetahuan  adalah menilai secara langsung isi ingatan. Beberapa indikator pengukur pengetahuan, antara lain:
1. Pengetahuan Ojektif ( Objektive Knowledge )
Pengukuran yang menyadap apa nyang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen didalam ingatan.
2. Pengetahuan Subjektif (Subjective Knowledge)
Dipengaruhi oleh kepercayaan diri seseorang, yaitu bahwa orang yang percaya diri mungkinmelaporkan secara berlebihan tingkat pengetahuan mereka(Engel, Blackwell, & Miniard, 1994, p.331-332).

Rabu, 21 Oktober 2015

Contoh Usaha Kecil Menengah

Usaha Cafe Modal Kecil Beserta Tips Cara Memulainya
Selamat datang para wirausaha, bagaimana kabar anda di hari yang cerah ini. Setelah pada pembahasan sebelumnya, saya sebagai admin membahas referensi rental PS3, kali ini saya akan membagikan informasi tentang Usaha Cafe dengan modal yang kecil beserta tips cara memulainya yang mana mungkin menjadi sumber inspirasi bagi anda.

Cafe, apa yang ada di benak anda ketika mendengar istilah tersebut?. Menurut saya pribadi cafe merupakan tempat makan dan minum sama halnya dengan restauran, namun yang menjadi perbedaannya ialah cafe lebih kecil dari restauran dan makanan yang di sediakan tidak selengkap restauran.

Usaha Cafe Modal Kecil Beserta Tips cara Memulainya

Cafe sendiri dengan sangat mudah kita temui di sudut-sudut kota, bahkan kebanyakan cafe menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda. Biasanya makanan yang di jual di cafe tidak terlalu bervariasi, begitupun dengan minumannya.

Jika anda memang berniat membuka usaha cafe, namun terkendala dengan modal yang kecil, anda tak perlu ragu atau menyerah, anda dapat mendirikan cafe yang sederhana sebagai pemula, nantinya jika sudah berkembang anda dapat membuat cabang yang lebih besar. Nah, jika anda berniat membuka usaha cafe, alangkah baiknya anda membaca beberapa hal di bawah ini.

Usaha Cafe Modal Kecil Beserta Tips Cara Memulainya

1. Lahan / Tempat Berdirinya Cafe
Jika anda telah memiliki lahan sendiri, maka bersyukurlah karena itu artinya anda tak perlu lagi menyewa atau membeli tanah untuk mendirikan usaha cafe. Apalagi jika lahan yang anda punya terletak di tempat yang strategis seperti di pinggir jalan raya, dekat dengan mall atau di tempat yang ramai dan sering di kunjungi orang banyak. Namun apabila anda memiliki lahan yang jauh dari keramaian, maka anda dapat menyewa sebuah ruko atau lahan kosong dengan luas minimal sekitar 8 x 4 meter.

2. Menu Makanan
Jika usaha cafe anda termasuk cafe kecil-kecilan, maka tidak perlu memiliki menu makanan dan minuman yang banyak. Cukup dengan beberapa menu saja yang terpenting terjamin rasa dan kesehatannya. Anda juga dapat menambahkan menu tradisional yang di padukan dengan menu modern. Misalnya seperti pisang goreng ice cream.

3. Fasilitas Murah Meriah
Pada umunya banyak sekali cafe yang menggunakan fasilitas lengkap dan terkesan mewah. Untuk usaha cafe skala kecil, saya rasa itu tidak perlu karena tidak semua fasilitas mewah seperti kursi itu empuk dan nyaman. Anda dapat menggunakan terobosan kursi dari kayu atau bahan unik lain agar cafe anda terkesan unik dan menarik minat konsumen. Atau jika anda memiliki ide lain seperti cafe lesehan, mengapa tidak?

4. Minimalkan Karyawan
Jika anda mendirikan usaha cafe, tentunya anda akan menjadi bos dan mencari karyawan untuk bekerja di kafe anda. Namun untuk usaha cafe skala kecil itu tak harus terjadi. Anda dapat mencari 1 orang karyawan saja sebagai juru masak. Sedangkan anda dapat menjadi pelayan. Untuk urusan bersih-bersih anda dapat melakukannya bersama karyawan. Selain itu tentunya anda juga memiliki sanak keluarga seperti istri dan anak yang dapat membantu anda.

5. Free Marketing
Pemasaran atau promosi di radio, koran atau media besar lainnya memang efektif, namun juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Free marketing disini berarti promosi gratis, lalu adakah promosi gratis saat ini? tentunya ada, yakni dengan menggunakan media online. Anda dapat promosi menggunakan media sosial seperti facebook, twitter dll. Selain itu anda juga membuat website sendiri yang mempromosikan cafe anda beserta menunjukkan jika cafe anda memiliki kualitas.
Beberapa hal di atas patut anda lakukan jika anda membuka usaha cafe yang berskala kecil dengan modal yang minim, hal yang lain yang dapat anda lakukan ialah memberikan pelayanan ramah dan maksimal agar pengunjung puas dengan layanan anda.
sumber :http://seribupeluang.blogspot.com/2014/12/usaha-cafe-modal-kecil.html

Pembelian

1. Proses Keputusan Membeli
    Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, antara lain:
1. Pengenalan Masalah
Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembelian akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian Informasi
seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.
3. Evaluasi Alternatif
konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibeli.
4. Keputusan Pembeli
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsuemen akan membuat keputusan untuk membeli. penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek diantara beberapa merek yang tersedia.
5. Evaluasi Pasca Pembelian
merupakan proses evaluasi yang dilakuakan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut dimasa depan.

2. Memilih Alternatif Terbaik
Didalam pengambilan keputusan, pengambilan keputusan harus memilih salah satu alternatif diantara banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang merugikan pihak lain.

3. memilih Sumber-Sumber Pembelian
Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal, pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat pertandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan dimajalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan. Pencarian informasi internal tentang sumber-sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari pelopor opini, sedangkan informasi eksternal berasal dari media masa dan sumber informasi dari kegiataan pemasaran perusahaan.
Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, kenalan.
Sumber Komersial : Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
Sumber Publik : media massa, organisasi penilaian konsumen.
Sumber Pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
Sumber : https://www.wattpad.com/4248683-pengertian-perilaku-konsumen-pembelian-proses

Kamis, 15 Oktober 2015

Preferensi Konsumen

Preferensi Konsumen
Asumsi Dasar Prefrensi
1 Kelengkapan (completeness)
Prinsip ini mengatakan bahwa setiap individu selalu dapat menentukan keadaan yang di sukainya di mana individu di hadapkan diantara dua keadaan. Sebagai contoh misalnya bila konsumen di hadapkan pada dua produk A dan B. Maka pilihan yang terjadi adalah A lebih di sukai daripada B, B lebih di sukai daripada A, A dan B sama-sama di sukai atau a dan B sama-sama tidak di sukai. Preferensi ini mengabaikan faktor biaya untuk mendapatkannya
2 Transitivitas (transitivity)
Prinsip ini menerangkan konsistensi konsumen dalam memutuskan atau menentukan alternatif dalam pilihan beberapa produk. Contoh, seorang konsumen mengatakan bahwa barang A lebih di sukai daripada barang B, Barang B lebih di sukai daripada barang C, maka tentu saja konsumen akan mengatakan bahwa barang A lebih di sukai daripada barang C.
3 Lebih baik berlebihan daripada kurang (the more is the better)
Prinsip ini menjelaskan bahwa apabila seorang konsumen mengonsumsi lebih banyak barang maka kepuasan konsumen tersebut akan meningkat. Hal ini dapat di jelaskan melalui kurva indifference (indifference curve) yang semakin meningkat akan memberikan kepuasan yang lebih baik. Sehingga konsumen akan menambah terus konsumsinya demi mencapai kepuasan sebesar-besarnya meskipun keterbatasan anggaran (budget constraint) akan selalu membatasi peningkatan indifference curve.

Dalam Islam prinsip-prinsip di atas belumlah cukup, sebab masih ada prinsip yang harus di modifikasi dan ada beberapa penambahan, yakni :
· Objek Barang tersebut harus halal dan thayib. Dalam islam konsumen di batasi oleh aturan-aturan syariat, ada beberapa barang yang di haramkan sehingga tidak bisa di konsumsi. Karenanya konsumen hanya boleh mengonsumsi barang-barang halal baik proses maupun barangnya. Barang-barang yang thayib juga harus di masukkan, sebab belum tentu barang yang halal itu thayib. Contoh, mengonsumsi rokok. Manfaat yang di dapatkan lebih kecil ketimbang kerugian yang di terima.
· Konsumen harus membelanjakan hartanya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang di miliki. sebagaimana di jelaskan dalam QS Al-Israa: 29 “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”
· Membelanjakan harta tidak hanya untuk keperluan dunia semata, melainkan juga turut membelanjakan harta di jalan Allah SWT dan di niatkan untuk mendapatkan ridha dari-Nya. Sebagaimana di jelaskan dalam QS Al-Israa: 26 “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros” . “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara demikian” (QS Al-Furqaan: 67).
· Konsumen muslim akan mempunyai tingkat konsumsi yang lebih kecil di bandingkan dengan konsumen non-muslim. Hal ini di karenakan konsumen muslim hanya di perbolehkan mengonsumsi barang yang halal dan thayib saja serta adanya variabel zakat. “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika di sembelih) di sebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa sedang ia tidak menginginkan dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“.(QS Al-Baqarah: 173). “Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Al-Maaidah: 93)
· Seorang konsumen muslim tidak menumpuk atau menimbun kekayaan melalui tabungan saja, tetapi harus melakukan investasi yang dapat mengembangkan atau memacu sirkulasi uang dalam rangka memacu dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena tabungan yang tidak di sirkulasikan akan terkena pengurangan oleh zakat. Sebagaimana di jelaskan dalam QS. At-Taubah: 34 “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksaan yang pedih.”
· Konsumen muslim harus mempunyai prinsip lebih banyak tidak selalu lebih baik (the more isn’t always better). Konsumen harus menyadari bahwa barang yang sebenarnya halal dan thayib sekalipun, apabila di konsumsi dalam jumlah yang besar selain mubazir, tentu akan mendatangkan kerugian bukannya kepuasan. contoh, daging sapi adalah barang yang halal dan thayib, namun daging sapi dapat mendatangkan kerugian berupa penyakit kolestrol, asam urat dll. apabila di konsumsi secara berlebih-lebihan. Sebagaimana di jelaskan dalam QS. Al- An’aam: 141 “Dan Janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
sumber:  https://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/09/05/teori-konsumsi-perspektif-konvensional-dan-ekonomi-islam/


Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian

BAB IV

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian
4.1 Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk (Kotler, 2005).

4.2 Penentuan Alternatif Pilihan
Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
4. Saliensi kriteria evaluasi
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.

4.3. Menaksir Alternatif Pilihan
Menaksir alternatif pilihan adalah kegiatan mentaksir atau memprediksi pilihan alternatif setelah pilihan awal tidak berhasil dicapai, kegiatan ini berfungsi sebagai rencana jaga-jaga jika ada pilihan yang tidak berhasil. Konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertenu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.
• Pertama : Kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulam atribut produk.
• Kedua : Konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing.
• Ketiga : Konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiaap atribut.
• Keempat : Harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda.
• Kelima : Konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi.
Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik.
Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran secara logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau bahkan tidak sama sekali. Terkadang Mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi, Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri, Kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pemberian.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.
Jika ingin membeli handphone, seseorang mungkin akan membuat perbandingan langsung seluruh merek pada fitur-fitur seperti harga, berat, dan kejelasan tampilan. Penilaian perbandingan ini mungkin tidak sepenuhnya akurat.
1. Akurasi penilaian individu
Penelitian menunjukkan individu yang biasanya tidak memperhatikan perbedaan yang relatif kecil antara merek atau perubahan atribut merek. Selain itu, kompleksitas banyak produk dan jasa serta fakta bahwa beberapa aspek kinerja dapat dinilai hanya setelah digunakan luas membuat perbandingan merek akurat sulit.
2. Penggunaan indikator pengganti
Secara umum, indikator pengganti beroperasi lebih kuat ketika konsumen tidak keahlian untuk membuat penilaian informasi sendiri, ketika konsumen motivasi atau kepentingan dalam keputusan rendah, dan ketika kualitas informasi terkait lainnya yang kurang
3. Pentingnya relatif dan pengaruh kriteria evaluasi
Pentingnya kriteria evaluatif bervariasi antara individu dan juga di dalam individu yang sama dari waktu ke waktu. Penggunaan situasi, konteks Kompetitif-Secara umum, efek Iklan.

4.4. Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan
Dalam mengambil keputusan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di capai oleh produk. Tingkat tinggi satu atribut tidak dapat mengimbangi tingkat rendah yang lain. keputusan disjungtif aturan dan kata penghubung dapat menghasilkan seperangkat alternatif yang bisa diterima, sedangkan sisanya aturan umumnya menghasilkan satu “terbaik” alternatif.
• Kata penghubung Aturan Keputusan
Aturan keputusan kata penghubung menetapkan standar kinerja minimum yang diperlukan untuk setiap kriteria evaluatif dan memilih yang pertama atau semua merek yang memenuhi atau melebihi standar minimum.
Karena individu memiliki keterbatasan kemampuan untuk memproses informasi, aturan kata penghubung yang sering digunakan untuk mengurangi ukuran tugas pengolahan informasi untuk beberapa tingkat dikelola
• Disjungtif Aturan Keputusan
Aturan keputusan disjungtif menetapkan tingkat minimum kinerja untuk setiap atribut yang penting (sering level yang cukup tinggi). Ketika aturan pengambilan keputusan disjungtif digunakan oleh target pasar, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui konsumen persyaratan pada setidaknya salah satu kriteria kunci.
• Eliminasi oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk target pasar menggunakan eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui satu atau lebih persyaratan konsumen persyaratan (dalam urutan) dari kriteria yang digunakan dari kompetisi.
• Leksikografis Aturan Keputusan
Aturan pengambilan keputusan leksikografis mirip dengan eliminasi-oleh aspek aturan-. Perbedaannya adalah bahwa aturan leksikografis mencari kinerja maksimum pada setiap tahap, sedangkan eliminasi oleh aspek mencari kinerja yang memuaskan pada setiap tahap.

• Kompensasi Aturan Keputusan
Aturan keputusan kompensasi menyatakan bahwa merek yang tingkatan tertinggi pada jumlah konsumen penilaian dari kriteria evaluatif yang relevan akan dipilih.memiliki tingkat kinerja pada atau di dekat kompetisi pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima lebih berat dalam keputusan daripada atribut lainnya.
sumber: https://who21.wordpress.com/2014/11/16/evaluasi-alternatif-sebelum-membeli/

Rabu, 07 Oktober 2015

CONTOH KASUS DAN PENYELESAIAN PEMBAHASAN

Contoh Soal
1. MANAJEMEN  ANTRIAN
Bank CIMB Jogjakarta melakukan aktivitas pelayanan kepada nasabah yang akan menyimpan dan mengambil uangnya di bank tersebut. Rata-rata kedatangan pelanggan di bank tersebut mengikuti distribusi poisson yaitu 20 pelanggan perjam. Bank CIMB Jogjakarta dapat melayani rata-rata 25 pelanggan perjam, dengan waktu pelayanan setiap pelanggan mengikuti distribusi probabilitas eksponensial. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan Bank adalah (M/M/1), hitunglah soal-soal berikut:
  1. Tingkat intensitas fasiitas pelayanan (p)
  2. Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem
  3. Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
  4. Waktu yang diharapkan oleh setiap pelanggan selama dalam sistem (menunggu dalam pelayanan)
  5. Waktu yang diharapkan oleh setiap pelanggan untuk menunggu dalam antrian.

Pembahasan
        Dari kasus diatas kita memiliki rata-rata kedatangan = 20 atau rata-rata waktu pelayanan = 25, oleh karena itu dengan menggunakan bantuan software POM for windows maka data tersebut dapat kita olah dengan prosedur sebagai berikut:
  • Klik – Module – Waiting Lines – M/M/1 (exponential service time) – Title: CIMB – Cost
  • Analysis: No Cost – OK
  • Kemudian data rata-rata kedatangan = 20 atau rata-rata waktu pelayanan = 25 kita masukkan seperti berikut ini:
  • Masukan data Antrian di Bank CIMB
  • Kemudian dari data tersebut kita olah (klik solve) sehingga diperoleh keluaran seperti berikut

Keterangan:
  1. Tingkat intensitas/rata-rata kegunaan pelayanan atau p (Average server utilization) = 0,8. Angka tersebut menunjukkan bahwa pelayan (kasir) akan sibuk melayani nasabah selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya atau (1-p) atau (1-0,80) yang sering disebut idle time akan digunakan pelayan (kasir) untuk istirahat, membereskan berkas dan lain-lain.
  2. Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem atau L (Average number in the system) = 4. Angka tersebut menunjukkan bahwa pelayan dapat mengharapkan 4 nasabah yang berada dalam sistem.
  3. Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian atau Lq (Average number in the Queu) = 3,2. Angka tersebut menunjukkan bahwa nasabah yang menunggu untuk dilayani dalam antrian sebanyak 3, 20 nasabah.
  4. Waktu yang diharapkan pelanggan selama dalam sistem atau W (Average time in the system) = 0,2 jam atau 12 menit. Angka tersebut menunjukkan bahwa, waktu rata-rata nasabah menunggu dalam sistem selama 12 menit.
  5. Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian atau Wq (Average time in the Queu) = 0,16 jam atau 9,6 menit. Angka tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nasabah menunggu dalam antrian selama 9,6 menit. Untuk menggunakan persamaan probabilitas kepastian jumlah pelanggan yang ada dalam sistem dihitung dengan menjumlahkan P0 + P1 + P2 + P4 ,
dimana

atau

Hasil perhitungan Pn (M/M/1) dapat dilihat pada tabel probabilitas hasil olahan POM for Windows yaitu seperti berikut:


        Jika kita lihat pada kolom Prob (num in sys) =k, dapat kita interpretasikan; misalnya untuk probabilitas 4 pelanggan berada dalam sistem pelayanan adalah sebesar 0,082 atau 8,2%. Dari tabel –3.3 diatas kemudian dapat digambarkan grafik antrian (M/M/1) dari nasabah bank CIMB adalah seperti berikut:




Contoh Aplikasi Teori Antrian- Model Multiple - Channel

        Dasar yang digunakan dalam multiple-channel model adalah sistem (M/M/s). Perbedaannya dengan single – channel model adalah terletak pada jumlah fasilitas pelayanan. Dalam multiple- channel model, fasilitas pelayanan yang dimiliki lebih dari satu. Huruf (s) yang terdapat dalam sistem (M/M/s)

        Contoh Kasus  Multiple - Channel Model (Model M/M/s) dengan Jumlah Kasir 5 di Bank CIMB. Bank CIMB telah mencoba memasang 5 kasir yang diperlukan untuk melayani para nasabah yang ada di ruang lobby, dengan menggunakan sistem (M/M/s). Tingkat kedatangan nasabah di bank rata-rata 40 orang perjam. Setiap kasir bank rata-rata dapat melayani 10 nasabah perjam. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan Bank adalah (M/M/s), hitunglah soal-soal berikut:
  1. Tingkat intensitas fasilitas pelayanan (p)
  2. Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem
  3. Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
  4. Waktu yang diharapkan oleh setiap pelanggan selama dalam sistem (menunggu dalam pelayanan)
  5. Waktu yang diharapkan oleh setiap pelanggan untuk menunggu dalam antrian.
Pembahasan:
        Dari kasus diatas kita memiliki Tingkat kedatangan nasabah di bank rata-rata 40 orang perjam. Setiap kasir bank rata-rata dapat melayani 10 nasabah perjam, oleh karena itu dengan menggunakan bantuan software POM for windows maka data tersebut dapat kita olah dengan prosedur sebagai berikut:
  • Klik – Module – Waiting Lines – M/M/s– Title: CIMB – Cost Analysis: No Cost – OK
  • Kemudian data Tingkat kedatangan nasabah di bank rata-rata 40 orang perjam dan setiap kasir bank rata-rata dapat melayani 10 nasabah perjam kita masukkan seperti berikut ini:
  • Masukkan data Antrian di Bank CIMB
  •  Kemudian dari data tersebut kita olah (klik solve) sehingga diperoleh keluaran seperti berikut:



Keterangan:
  1. Tingkat intensitas/rata-rata kegunaan pelayanan atau p (Average server utilization) = 0,8. Angka tersebut menunjukkan bahwa pelayan (kasir) akan sibuk melayani nasabah selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya atau (1 - p) atau (1 - 0,80) yang sering disebut idle time akan digunakan pelayan (kasir) untuk istirahat, membereskan berkas dan lain-lain.
  2. Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem atau L (Average nubmer in the system) = 6,2. Angka tersebut menunjukkan bahwa pelayan dapat mengharapkan 6,2 nasabah yang berada dalam sistem.
  3. Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian atau Lq (Average number in the Queu) = 2,2. Angka tersebut menunjukkan bahwa nasabah yang menunggu untuk dilayani dalam antrian sebanyak 2, 2 nasabah.
  4. Waktu yang diharapkan pelanggan selama dalam sistem atau W (Average time in the system) = 0, 15 jam atau 9 menit. Angka tersebut menunjukkan bahwa, waktu rata-rata nasabah menunggu dalam sistem selama 9 menit.
  5. Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian atau Wq (Average time in the Queu) = 0,055 jam atau 3,3 menit. Angka tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nasabah menunggu dalam antrian selama 3,3 menit. Untuk menggunakan persamaan probabilitas kepastian jumlah pelanggan yang ada dalam sistem dihitung dengan menjumlahkan P0 + P1 + P2 + P4 ,
dimana

Atau

Hasil perhitungan Pn (M/M/s)dapat dilihat pada tabel probabilitas hasil olahan POM for Windows yaitu seperti berikut:


Jika kita lihat pada kolom Prob (num in sys) =k, dapat kita interpretasikan; untuk robabilitas jumlah pelanggan minimal 3 sampai 4 pelanggan berada dalam sistem pelayanan yaitu sebesar 13,85%, karena sebelum itu, pemasangan 5 kasir bank CIMB tidak efektif, seperti terlihat pada grafik (M/M/s).


2. PERAMALAN/FORECASTING
.Penjualan Produk X pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Waktu
Bulan
Penjualan
1
Januari
1143
2
Februari
1037
3
Maret
857
4
April
757
5
Mei
948
6
Juni
660
7
Juli
683
8
Agustus
809
9
September
1078
10
Oktober
696
11
November
777
12
Desember
672
Jumlah
10117
Tentukan peramalan penjualan pada bulan ke-18 dan bulan ke-25!
Penyelesaian
Dari tabel di atas akan dibuat deskripsi data ke dalam bentuk poligon agar dapat memudahkan menganalisis data. Berikut ini adalah poligon data dari data hasil penjualan produk X pada tahun 2010:

A.      Tabulasi Data:

B.       Menentukan Model Persamaan Matematika:
1)      Trend Linier
Dari tabel tabulasi data di atas, maka diperoleh:


Setelah itu masukan nilai a dan b ke dalam persamaan Yt = a + bt , sehingga menjadi sebuah persamaan trend linier Yt = 843,08+ 13.t.

2)      Trend Kuadratik




































Setelah itu nilai a, b dan c dimasukan ke dalam persamaan Yt = a + bt + ct2 , sehingga menjadi sebuah persamaan trend kuadratik Yt = 790,65 + 13.t + 1,1.t2.

3)      Trend Eksponensial
Setelah itu nilai a dan b dari hasil perhitungan di atas dimasukan ke dalam persamaan Yt = a.bt , sehingga menjadi sebuah persamaan trend eksponensial Yt = 828,58 + 0,99t.
C.       Ketepatan Model Peramalan
1)      Trend Linier
  Yt = 843,08+ 13.t

2)      Trend Kuadratik
  Yt = 790,65 + 13.t + 1,1.t2

3)      Trend Eksponensial
  Yt = 828,58 + 0,99


Pembahasan
Data pengamatan runtun waktu untuk perubahan hasil penjualan produk X di tahun 2010 setiap bulannya, dapat diketahui bahwa perubahan nilai runtut waktu pengamatan dari bulan ke bulan jumlahnya cukup bervariasi berupa peningkatan dan penurunan.
Jumlah penjualan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 1143. Penurunan penjualan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebanyak 660. Keterangan tersebut memperlihatkan perubahan nilai runtun waktu pengamatan yang fluktuatif.
Sebelum dilakukan perhitungan, akan dihitung Mean Square Error (MSE) terlebih dahulu. Hal ini dilakukkan untuk mencari trend mana yang paling tepat dan memiliki kesalahan terkecil untuk dijadikan acuan peramalan. Berikut ini adalah perhitungan MSE dari trend linier, trend kuadratik, dan trend eksponensial:

1)      MSE Trend Linier

 2)      MSE Trend Kuadratik
  3)      MSE Trend Eksponensial

Dari perhitungan MSE di atas, bahwa nilai MSE dari trend kuadratik merupakan yang terkecil. Jadi dapat diketahui bahwa trend kuadratik pada peramalan ini memiliki kecendrungan kesalahan yang paling rendah dibanding dengan trend linier dan trend eksponensial.
Berikut ini adalah poligon dari permalan penjualan produk X.
Dari perhitungan menggunakan trend kuadratik di atas, maka dapat diramalkan penjualan produk X pada bulan ke-18 adalah sebanyak 1074, dan untuk bulan ke-25 sebanyak 1816. Dapat dilihat pada kurva di atas, pada bulan ke-12 sampai dengan bulan ke-25 terlihat bahwa jumlah penjualan produk X dari bulan ke bulan mengalami peningkatan.

3. LINEAR PROGRAMING
Aini, Nia, dan Nisa pergi bersama-sama ke toko buah. Aini membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 67.000,00. Nia membeli 3 kg apel, 1 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 61.000,00. Nisa membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Rp. 80.000,00. Tentukan harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk. cara menggambar pertidaksamaan linear
Pembahasan :
misalkan :        apel = x
anggur = y
jeruk = z
Dari soal, dapat disusun sistem persamaan linear sebagai berikut :
1). 2x + 2y + z = 67.000
2). 3x + y + z = 61.000
3). x + 3y + 2z = 80.000
Ditanya : x + y + 4z = ....?
Untuk menjawab pertanyaan seperti ini umumnya yang harus kita cari terlebih dahulu adalah harga satuan masing-masing barang.
Dari persamaan no 1 dan 2 diperoleh persamaan 4
2x+2y+z = 67.000
3x+  y+z = 61.000-
       -x+y = 6000
Dari persamaan no 2 dan 3 diperoleh persamaan 5
3x+  y+  z = 61.000    x2
  x+3y+2z = 80.000    x1  -
 


6x+2y+2z = 122.000
  x+3y+2z = 80.000    -
        5x- y = 42.000

program linear Dari persamaan no 4 dan 5 diperoleh :
5x- y = 42.000
-x+ y = 6000      +
      4x = 48.000
        x = 12.000

-12.000 + y = 6000
y = 18.000


2x+ 2y+ z = 67.000
2(12.000) + 2(18.000) + z = 67.000
z = 67.000 – 24.000 – 36.000
z = 7.000

program linear
Jadi harga untuk 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk adalah : x + y + 4z = 12.000 + 18.000 + 4(7000) = Rp 58.000,00.

 

Soal Cerita Program Linear Aini, Nia, dan Nisa pergi bersama-sama ke toko buah. Aini membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 67.000,00. Nia membeli 3 kg apel, 1 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 61.000,00. Nisa membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Rp. 80.000,00. Tentukan harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk. cara menggambar pertidaksamaan linear Pembahasan : misalkan : apel = x anggur = y jeruk = z Dari soal, dapat disusun sistem persamaan linear sebagai berikut : 1). 2x + 2y + z = 67.000 2). 3x + y + z = 61.000 3). x + 3y + 2z = 80.000 Ditanya : x + y + 4z = ....? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini umumnya yang harus kita cari terlebih dahulu adalah harga satuan masing-masing barang. Dari persamaan no 1 dan 2 diperoleh persamaan 4 : program linear Dari persamaan no 2 dan 3 diperoleh persamaan 5 : program linear Dari persamaan no 4 dan 5 diperoleh : program linear Jadi harga untuk 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk adalah : x + y + 4z = 12.000 + 18.000 + 4(7000) = Rp 58.000,00.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/contoh-soal-cerita-program-linear-dan-pembahasan.html?m=1
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Soal Cerita Program Linear Aini, Nia, dan Nisa pergi bersama-sama ke toko buah. Aini membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 67.000,00. Nia membeli 3 kg apel, 1 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 61.000,00. Nisa membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Rp. 80.000,00. Tentukan harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk. cara menggambar pertidaksamaan linear Pembahasan : misalkan : apel = x anggur = y jeruk = z Dari soal, dapat disusun sistem persamaan linear sebagai berikut : 1). 2x + 2y + z = 67.000 2). 3x + y + z = 61.000 3). x + 3y + 2z = 80.000 Ditanya : x + y + 4z = ....? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini umumnya yang harus kita cari terlebih dahulu adalah harga satuan masing-masing barang. Dari persamaan no 1 dan 2 diperoleh persamaan 4 : program linear Dari persamaan no 2 dan 3 diperoleh persamaan 5 : program linear Dari persamaan no 4 dan 5 diperoleh : program linear Jadi harga untuk 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk adalah : x + y + 4z = 12.000 + 18.000 + 4(7000) = Rp 58.000,00.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/contoh-soal-cerita-program-linear-dan-pembahasan.html?m=1
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.co

Aini, Nia, dan Nisa pergi bersama-sama ke toko buah. Aini membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 67.000,00. Nia membeli 3 kg apel, 1 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 61.000,00. Nisa membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Rp. 80.000,00. Tentukan harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk. cara menggambar pertidaksamaan linear Pembahasan : misalkan : apel = x anggur = y jeruk = z Dari soal, dapat disusun sistem persamaan linear sebagai berikut : 1). 2x + 2y + z = 67.000 2). 3x + y + z = 61.000 3). x + 3y + 2z = 80.000 Ditanya : x + y + 4z = ....? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini umumnya yang harus kita cari terlebih dahulu adalah harga satuan masing-masing barang. Dari persamaan no 1 dan 2 diperoleh persamaan 4 : program linear Dari persamaan no 2 dan 3 diperoleh persamaan 5 : program linear Dari persamaan no 4 dan 5 diperoleh : program linear Jadi harga untuk 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk adalah : x + y + 4z = 12.000 + 18.000 + 4(7000) = Rp 58.000,00.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/contoh-soal-cerita-program-linear-dan-pembahasan.html?m=1
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Aini, Nia, dan Nisa pergi bersama-sama ke toko buah. Aini membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 67.000,00. Nia membeli 3 kg apel, 1 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 61.000,00. Nisa membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Rp. 80.000,00. Tentukan harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk. cara menggambar pertidaksamaan linear Pembahasan : misalkan : apel = x anggur = y jeruk = z Dari soal, dapat disusun sistem persamaan linear sebagai berikut : 1). 2x + 2y + z = 67.000 2). 3x + y + z = 61.000 3). x + 3y + 2z = 80.000 Ditanya : x + y + 4z = ....? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini umumnya yang harus kita cari terlebih dahulu adalah harga satuan masing-masing barang. Dari persamaan no 1 dan 2 diperoleh persamaan 4 : program linear Dari persamaan no 2 dan 3 diperoleh persamaan 5 : program linear Dari persamaan no 4 dan 5 diperoleh : program linear Jadi harga untuk 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk adalah : x + y + 4z = 12.000 + 18.000 + 4(7000) = Rp 58.000,00.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/contoh-soal-cerita-program-linear-dan-pembahasan.html?m=1
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com